Lihatlah mayat itu
Mayat seorang bayi yang mengapung
karena terbawa arus banjir yang menerjang rumahnya
Mayat seorang gadis yang tersangkut di pohon
yang semua orang bertanya bagaimana ia disana
Mayat seorang gelandangan,
di bawah jembatan tua yg ambruk ketika hujan
Arrghhh..
Apakah salah kami?
Apakah dosa-dosa kami?
Apakah kami tidak cukup beriman kepada-Mu?
Apakah kurang ibadah yang kami lakukan setiap hari?
Mayat seorang bayi yang mengapung
karena terbawa arus banjir yang menerjang rumahnya
Mayat seorang gadis yang tersangkut di pohon
yang semua orang bertanya bagaimana ia disana
Mayat seorang gelandangan,
di bawah jembatan tua yg ambruk ketika hujan
Arrghhh..
Apakah salah kami?
Apakah dosa-dosa kami?
Apakah kami tidak cukup beriman kepada-Mu?
Apakah kurang ibadah yang kami lakukan setiap hari?
Kami lakukan hanya untuk-Mu
Hanya atas nama-Mu
Aku akui kadang aku lalai
Aku akui kadang aku lupa pada-Mu
Aku akui aku sering terbawa nikmatnya dunia
Tapi apakah itu berarti Engkau harus membunuh kami?
Memotong bagian dari tubuh kami secara perlahan
Menyikat jiwa kami agar kembali menjadi putih
Menuangkan air panas kepada lidah-lidah kami yang lupa menyebut nama-Mu
Mengapa Engkau tidak memberi peringatan kepada mereka yang mampu
Yang posisinya diatas, tapi hanya bisa menginjak yang lebih rendah
Yang punya uang dan memakan keringat para pekerja keras
Yang tertawa dan tersenyum melihat orang lain menderita
Tapi justru Engkau menegur kami
Yang masih membutuhkan apa-apa
Yang kurang segalanya..
Ya Robbi,
Maafkanlah kami karena kami sombong
Karena kami congkak
Karena kami merasa bahwa kami tidak pernah salah pada-Mu
Ya Robb..
Hanya atas nama-Mu
Aku akui kadang aku lalai
Aku akui kadang aku lupa pada-Mu
Aku akui aku sering terbawa nikmatnya dunia
Tapi apakah itu berarti Engkau harus membunuh kami?
Memotong bagian dari tubuh kami secara perlahan
Menyikat jiwa kami agar kembali menjadi putih
Menuangkan air panas kepada lidah-lidah kami yang lupa menyebut nama-Mu
Mengapa Engkau tidak memberi peringatan kepada mereka yang mampu
Yang posisinya diatas, tapi hanya bisa menginjak yang lebih rendah
Yang punya uang dan memakan keringat para pekerja keras
Yang tertawa dan tersenyum melihat orang lain menderita
Tapi justru Engkau menegur kami
Yang masih membutuhkan apa-apa
Yang kurang segalanya..
Ya Robbi,
Maafkanlah kami karena kami sombong
Karena kami congkak
Karena kami merasa bahwa kami tidak pernah salah pada-Mu
Ya Robb..