Hari ini begitu berat untuk ku
Semua yang pernah aku lakukan,
kini menimpaku
Kesalahan yang aku perbuat,
kini mengganjalku
Belum pernah aku merasa seberat ini
Belum pernah aku merasa putus asa,
dan tidak tau harus bagaimana
Apa aku harus pergi dan tak kembali?
Apa aku harus meninggalkan semua yang kusayangi
Aku butuh pelukan,
Aku butuh bahu,
Yang tersayang pun tidak ada di sisiku
Karena ada jarak yang membuatnya,
tidak bisa bersama ku saat ini
Karena hidup adalah pilihan
Tuhan yang menentukan,
Aku yang mengambil jalurnya
Dia yang mengambil pilihannya
Aku butuh dia,
Aku butuh pelukannya,
Aku butuh kasih sayangnya
Aku butuh bahunya
Aku ingin menangis dalam pelukannya
Membuatnya merasakan betapa pedihnya apa yang kualami sekarang
Aku hanya bisa terdiam tak bersuara,
Tak tahu apa yang bisa kuperbuat
Tak ada sedikitpun ide di kepalaku
Hampa,
Kini aku tahu rasanya jika hampa
Kosong,
Tidak ada pikiran tapi begitu berat, jauh di dalam
Aku butuh dia,
Aku benar-benar butuh dia
Explicitly Me
- Dino
- Jakarta, Indonesia
- height: 168 cm|| weight: 70 kg|| skin color: brown|| eyes color: black|| hair style: curly|| hobby: singing|| sports: basketball, cycling|| fav.food: sup kambing|| fav.drink: sarsi
Jumat, 19 September 2008
Doa-ku Pada-Mu
Dulu aku berdoa pada-Mu,
Ampunilah semua dosa-dosa ku
Ampunilah dosa kedua orang tuaku
Ampunilah semua dosa adik kakak ku
Berilah aku dan mereka rizki-Mu
Berilah aku dan mereka kekuatan-Mu
Ketabahan-Mu dalam menghadapi cobaan-Mu
Luruskan lah jalan kami menuju jalan-Mu
Kemarin aku berdoa pada-Mu,
Berikanlah yang terbaik untuk keluargaku
Cabutlah nyawaku
Karena aku sudah tidak pantas berada di antara keluargaku
Tidak layak menjadi panutan adik-adik ku
Tidak lagi pantas menjadi anak yang dibanggakan
Cabutlah nyawaku dengan cara-Mu
Atau aku sendiri dengan caraku
Kini aku berdoa pada-Mu,
Maafkanlah dosa-dosaku
Berikanlah aku kekuatan untuk menjalani azabmu
Aku malu padamu, bahkan aku tidak mau mengakui kesalahanku pada-Mu
Maafkanlah aku
Aku akan ikhlas, jika ini jalan yang Engkau inginkan
Ampunilah semua dosa-dosa ku
Ampunilah dosa kedua orang tuaku
Ampunilah semua dosa adik kakak ku
Berilah aku dan mereka rizki-Mu
Berilah aku dan mereka kekuatan-Mu
Ketabahan-Mu dalam menghadapi cobaan-Mu
Luruskan lah jalan kami menuju jalan-Mu
Kemarin aku berdoa pada-Mu,
Berikanlah yang terbaik untuk keluargaku
Cabutlah nyawaku
Karena aku sudah tidak pantas berada di antara keluargaku
Tidak layak menjadi panutan adik-adik ku
Tidak lagi pantas menjadi anak yang dibanggakan
Cabutlah nyawaku dengan cara-Mu
Atau aku sendiri dengan caraku
Kini aku berdoa pada-Mu,
Maafkanlah dosa-dosaku
Berikanlah aku kekuatan untuk menjalani azabmu
Aku malu padamu, bahkan aku tidak mau mengakui kesalahanku pada-Mu
Maafkanlah aku
Aku akan ikhlas, jika ini jalan yang Engkau inginkan
Senin, 08 September 2008
Pria Yang Pernah Kupuja
Bintangku redup,,,
bahkan padam diseluruh bagiannya
duniaku gelap gulita
separuh jiwaku mati tak bernyawa
Kenyataan ini sungguh tak kuharap
sungguh sulit kuterima
kasihku tak bisa melindunginya
kasihku tak mampu membuatnya percaya
kasihku tak kuasa mengingatkannya pada keberadaanku
Hancur seluruh mimpiku bersamanya
berkeping segala harapku padanya
terkoyak segenap nyawaku karnanya
sebuah ironi menjelang hari pentingku
hadiah terberat seumur hidupku
Seluruh tanyaku terjawab tuntas
melebihi dari apa yang ku minta
terlampau dalam melukai hati
terlalu kuat menghancurkan relung jiwa
Ku tak dapat menolong
pria yang paling kucinta
diseluruh jagat raya
tak dapat pula ku menolong diriku
dari kejatuhan yang teramat dalam ini
Allahu Robbi,,,
berikanlah dirinya petunjukMU
yakinkanlah dia kembali mengambil jalanMU
bangkitkan dirinya dari keterpurukan
berikanlah ia kekuatan menata hidup lebih baik
Allahu Robbi,,,
jadikanlah ia orang yang sempurna dihari depan kelak
agar segala harapan dapat dicapainya
jadikan ia,,,
pendamping yang dapat disandarkan
pendamping yang penyayang
pendamping yang setia
Allahu Robbi,,,
jadikanlah ia imam terbaik
petarung hidup yang hebat
yang pernah kupinta untuk kumiliki,,,
Katakan padanya ia tak akan pernah sendiri
doaku tak kan putus untuknya
pria yang pernah ku puja,,,
-NeTTa-
bahkan padam diseluruh bagiannya
duniaku gelap gulita
separuh jiwaku mati tak bernyawa
Kenyataan ini sungguh tak kuharap
sungguh sulit kuterima
kasihku tak bisa melindunginya
kasihku tak mampu membuatnya percaya
kasihku tak kuasa mengingatkannya pada keberadaanku
Hancur seluruh mimpiku bersamanya
berkeping segala harapku padanya
terkoyak segenap nyawaku karnanya
sebuah ironi menjelang hari pentingku
hadiah terberat seumur hidupku
Seluruh tanyaku terjawab tuntas
melebihi dari apa yang ku minta
terlampau dalam melukai hati
terlalu kuat menghancurkan relung jiwa
Ku tak dapat menolong
pria yang paling kucinta
diseluruh jagat raya
tak dapat pula ku menolong diriku
dari kejatuhan yang teramat dalam ini
Allahu Robbi,,,
berikanlah dirinya petunjukMU
yakinkanlah dia kembali mengambil jalanMU
bangkitkan dirinya dari keterpurukan
berikanlah ia kekuatan menata hidup lebih baik
Allahu Robbi,,,
jadikanlah ia orang yang sempurna dihari depan kelak
agar segala harapan dapat dicapainya
jadikan ia,,,
pendamping yang dapat disandarkan
pendamping yang penyayang
pendamping yang setia
Allahu Robbi,,,
jadikanlah ia imam terbaik
petarung hidup yang hebat
yang pernah kupinta untuk kumiliki,,,
Katakan padanya ia tak akan pernah sendiri
doaku tak kan putus untuknya
pria yang pernah ku puja,,,
-NeTTa-
Kesetiaan Terbesar
Aku telah temukan kesetiaan terbesar dalam hidupku
Di saat aku harus kehilangan dirinya
Kini aku merasa
Pantaskah aku tuk disayanginya?
Pantaskah aku tuk dicintainya?
Padahal aku justru melukainya
Kesetiaan terbesar dalam hidupku
Di saat aku harus kehilangan dirinya
Kini aku merasa
Pantaskah aku tuk disayanginya?
Pantaskah aku tuk dicintainya?
Padahal aku justru melukainya
Kesetiaan terbesar dalam hidupku
Adakah Canda?
Kini tidak ada senyuman di rumahku
Yang ada hanya keheningan
Atau malam yang datang terus menerus
sepanjang hari
Rumahku yang biasanya di ramaikan oleh senda gurau
Kini terdiam risau memikirkan
"Salah satu penghuniku adalah orang biadab", kata sang rumah
Tidak akan ada lagi canda tawa selama ia ada disini
Apakah yang dimaksudnya adalah aku?
Sudah beberapa hari sejak air mataku mengering
Sedih kini hanya bisa diteriakan lewat kesunyian
Tangis hanya bisa dimuntahkan melalui kehampaan
Aku tau ini salah siapa
Ini salahku
Tapi apa yang harus kulakukan?
Menceritakan semuanya dan memupuskan semua harapan
harapan besar orang tuaku
mimpi-mimpi adik-adik ku
Aku lebih baik mati tercabik-cabik
ketimbang harus menyakiti keluargaku
Tapi itu bukan cara terbaik
Ya Allah, jika emosiku masih melanda
Yang aku lontarkan hanyalah sakit hati
dan penghinaan
Aku tidak bisa menunggu,
semakin lama akan semakin berat
Bebanku akan semakin besar
Kini hanya ada aku dan sebuah silet
Berbaring dalam kamar kediaman sakral ku
Ya Allah, semua ini emosiku
Redakan lah emosiku
Agar aku bisa berpikir jernih,
tanpa harus menyakiti perasaan orang lain
tanpa harus mengambil jalan yang Engkau benci
Ya Allah, jika ini adalah Azab-Mu
Maka biarkanlah hamba menjalaninya dengan ikhlas
Agar semua senyuman bisa kembali lagi
Agar semua canda tawa mengisi rumahku
Yang ada hanya keheningan
Atau malam yang datang terus menerus
sepanjang hari
Rumahku yang biasanya di ramaikan oleh senda gurau
Kini terdiam risau memikirkan
"Salah satu penghuniku adalah orang biadab", kata sang rumah
Tidak akan ada lagi canda tawa selama ia ada disini
Apakah yang dimaksudnya adalah aku?
Sudah beberapa hari sejak air mataku mengering
Sedih kini hanya bisa diteriakan lewat kesunyian
Tangis hanya bisa dimuntahkan melalui kehampaan
Aku tau ini salah siapa
Ini salahku
Tapi apa yang harus kulakukan?
Menceritakan semuanya dan memupuskan semua harapan
harapan besar orang tuaku
mimpi-mimpi adik-adik ku
Aku lebih baik mati tercabik-cabik
ketimbang harus menyakiti keluargaku
Tapi itu bukan cara terbaik
Ya Allah, jika emosiku masih melanda
Yang aku lontarkan hanyalah sakit hati
dan penghinaan
Aku tidak bisa menunggu,
semakin lama akan semakin berat
Bebanku akan semakin besar
Kini hanya ada aku dan sebuah silet
Berbaring dalam kamar kediaman sakral ku
Ya Allah, semua ini emosiku
Redakan lah emosiku
Agar aku bisa berpikir jernih,
tanpa harus menyakiti perasaan orang lain
tanpa harus mengambil jalan yang Engkau benci
Ya Allah, jika ini adalah Azab-Mu
Maka biarkanlah hamba menjalaninya dengan ikhlas
Agar semua senyuman bisa kembali lagi
Agar semua canda tawa mengisi rumahku
Selasa, 02 September 2008
SORRY
I'm really sorry,
coz I didn't know how to reach u in a good way
All I want a do is just to be your friend,
but u seams never let it be happen...
I'm Sorry for unknowing your situation,
and 4 unpleasant thought that I gave...
u don't have to forgive me
Pilus
coz I didn't know how to reach u in a good way
All I want a do is just to be your friend,
but u seams never let it be happen...
I'm Sorry for unknowing your situation,
and 4 unpleasant thought that I gave...
u don't have to forgive me
Pilus
Sapu Tangan
Apalah Aku?
Aku hanyalah sapu tangan
Yang membersihkan debu-debuh diwajahmu
Yang mengeringkan keringatmu
Yang menghapus tetesan air mata
Dari matamu yang engkau gunakan,
tuk melihat pesona lawan jenis mu
Sedangkan engkau melihat ku,
ketika engkau butuhkan
Yang engkau buang begitu saja,
ketika sudah tak berguna
Karena aku hanyalah sehelai sapu tangan
Aku hanyalah sapu tangan
Yang membersihkan debu-debuh diwajahmu
Yang mengeringkan keringatmu
Yang menghapus tetesan air mata
Dari matamu yang engkau gunakan,
tuk melihat pesona lawan jenis mu
Sedangkan engkau melihat ku,
ketika engkau butuhkan
Yang engkau buang begitu saja,
ketika sudah tak berguna
Karena aku hanyalah sehelai sapu tangan
Langganan:
Postingan (Atom)