Jika engkau tiada,
Aku akan berikan apa yang engkau minta,
sebagai permintaan terakhir
Aku akan pakaikan engkau gaun pengantin,
bukan kain kafan, seperti yang engkau inginkan
Gaun pengantin merah,
merah seperti warna hatimu
Aku akan rias engkau begitu cantik,
seperti yang pernah engkau idam-idamkan
Aku akan menangis,
agar airmataku cukup untuk memandikanmu
Aku akan bersedih,
tuk menemani harumnya tubuhmu
Tapi mengapa engkau menginginkan ini semua?
Engkau tidak perlu meminta ini semua
Cukup kain kafan,
yang mengabadikan kesederhanaanmu
Tidak perlu engkau berdandan,
karena alami adalah kecantikanmu
Inikah yang engkau inginkan,
melihatku menangis begitu dalam,
hingga laut pun tergantikan
melihatku begitu sedih,
hingga dapat dirasakan semua orang
Aku akan tutupi wajahmu,
dengan tanah yg menemanimu di keabadian
dengan cadar barumu
Aku akan lakukan ini untuk Tuhan dan untuk cintaku padamu
Engkau boleh mencintaiku,
tapi jangan cintai Aku lebih dari cintamu pada Tuhanmu
Aku akan datang menemui engkau,
suatu saat nanti, melewati jalan menuju makammu
Aku akan berikan apa yang engkau minta,
sebagai permintaan terakhir
Aku akan pakaikan engkau gaun pengantin,
bukan kain kafan, seperti yang engkau inginkan
Gaun pengantin merah,
merah seperti warna hatimu
Aku akan rias engkau begitu cantik,
seperti yang pernah engkau idam-idamkan
Aku akan menangis,
agar airmataku cukup untuk memandikanmu
Aku akan bersedih,
tuk menemani harumnya tubuhmu
Tapi mengapa engkau menginginkan ini semua?
Engkau tidak perlu meminta ini semua
Cukup kain kafan,
yang mengabadikan kesederhanaanmu
Tidak perlu engkau berdandan,
karena alami adalah kecantikanmu
Inikah yang engkau inginkan,
melihatku menangis begitu dalam,
hingga laut pun tergantikan
melihatku begitu sedih,
hingga dapat dirasakan semua orang
Aku akan tutupi wajahmu,
dengan tanah yg menemanimu di keabadian
dengan cadar barumu
Aku akan lakukan ini untuk Tuhan dan untuk cintaku padamu
Engkau boleh mencintaiku,
tapi jangan cintai Aku lebih dari cintamu pada Tuhanmu
Aku akan datang menemui engkau,
suatu saat nanti, melewati jalan menuju makammu
4 komentar:
tlh ku tulis cerita cinta qt saat kau m'bacany kau pun akn tau betapa ak sayang km!...
so deep,..sweet poem once again tq so much @>;-
wah yg baca komentar ini bisa pada cemburu neh :D huahuahauhau
duuuhh puisinya kamu sm E! sambung menyambung yah...hayoooo ada apa?ada apa2 jg nga apa2 kok...siapa yg jd inspirasinya siapa nih....hehehheheeee...but overall both of y'all awesome...its so wonderful poems..wah jd ingin buat puisi for my fiance nih.
Dua buah puisi yang saling berkaitan, benar-benar terjadi komunikasi antara kedua buah puisi.. Cerdas sekali..
Posting Komentar