Apa yang salah pada diriku?
Kau pergi meninggalkanku tanpa pesan,
Detik demi detik, Hari demi hari,
Minggu demi minggu, Bulan demi bulan,
Ku lalui dengan resah hati,
Menunggu kabar darimu
Tapi,
Tak ada satu pesan pun dari mu untuk ku,
Tak ada satu pun suratku kau balas,
Oh, lilin jiwaku
Jangan kau siksa aku tanpa ku tahu kabar mu,
Kau telah memikatku,
Kau telah merampas tidurku, akalku, juga tubuhku
Andai saja kau dapat mengirimiku sebuah tanda,
Andai sang angin dapat menyentuh bibirmu
dan membawa kecupanmu kepadaku,
Namun, apalah arti semua keinginanku itu sekarang ini,
Semua telah terlambat,
Kini yang ada di hadapanku,
Hanyalah sebuah papan nama bertuliskan namamu,
Bertaburan bunga-bunga yang indah di atas pembaringanmu,
Tulangmu yang putih, seputih kasihmu
Oh Angin, cepatlah pergi
Temuilah dia disana, belailah rambutnya
Dengan lembut dan berbisiklah di telinganya,
Katakan padanya, ’orang yang telah mengorbankan segalanya
untuk mu menyampaikan salam dari jauh, dan
menitipkan sehembus nafasku melalui angin
untuk memberitahu dia bahwa aku akan selalu merindukannya
hingga akhir menutup cerita cinta kita.’
E! (June 13, 2008)
@living room C3/5 TSPB, 4sum1 in KL
Explicitly Me

- Dino
- Jakarta, Indonesia
- height: 168 cm|| weight: 70 kg|| skin color: brown|| eyes color: black|| hair style: curly|| hobby: singing|| sports: basketball, cycling|| fav.food: sup kambing|| fav.drink: sarsi
Kamis, 17 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Puisinya dalam banget... aku terharu membacanya. Seseorang yang hidup dengan kenangannya harus melewati penantian panjang dalam ketidakpastian.. dan pada akhirnya harus takluk pada kenyataan bahwa kisahnya berakhir di depan sebuah nisan. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku berada pada posisi demikian.. mungkin aku tidak akan terlepas dari puisi yang satunya 'Tangis dan Air Mata'
Posting Komentar