Kini tidak ada senyuman di rumahku
Yang ada hanya keheningan
Atau malam yang datang terus menerus
sepanjang hari
Rumahku yang biasanya di ramaikan oleh senda gurau
Kini terdiam risau memikirkan
"Salah satu penghuniku adalah orang biadab", kata sang rumah
Tidak akan ada lagi canda tawa selama ia ada disini
Apakah yang dimaksudnya adalah aku?
Sudah beberapa hari sejak air mataku mengering
Sedih kini hanya bisa diteriakan lewat kesunyian
Tangis hanya bisa dimuntahkan melalui kehampaan
Aku tau ini salah siapa
Ini salahku
Tapi apa yang harus kulakukan?
Menceritakan semuanya dan memupuskan semua harapan
harapan besar orang tuaku
mimpi-mimpi adik-adik ku
Aku lebih baik mati tercabik-cabik
ketimbang harus menyakiti keluargaku
Tapi itu bukan cara terbaik
Ya Allah, jika emosiku masih melanda
Yang aku lontarkan hanyalah sakit hati
dan penghinaan
Aku tidak bisa menunggu,
semakin lama akan semakin berat
Bebanku akan semakin besar
Kini hanya ada aku dan sebuah silet
Berbaring dalam kamar kediaman sakral ku
Ya Allah, semua ini emosiku
Redakan lah emosiku
Agar aku bisa berpikir jernih,
tanpa harus menyakiti perasaan orang lain
tanpa harus mengambil jalan yang Engkau benci
Ya Allah, jika ini adalah Azab-Mu
Maka biarkanlah hamba menjalaninya dengan ikhlas
Agar semua senyuman bisa kembali lagi
Agar semua canda tawa mengisi rumahku
Explicitly Me

- Dino
- Jakarta, Indonesia
- height: 168 cm|| weight: 70 kg|| skin color: brown|| eyes color: black|| hair style: curly|| hobby: singing|| sports: basketball, cycling|| fav.food: sup kambing|| fav.drink: sarsi
Senin, 08 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar