Ibu, engkau bagai ibuku sendiri
Engkau sudah seperti ibu kandungku
Rasa sayangku begitu besar untuk mu
Tapi maafkan aku
Aku tidak ada ketika engkau membutuhkan ku
Aku tidak di sekitarmu ketika engkau meninggalkan ku
Aku tidak di sebelahmu ketika engkau menghembuskan nafas terakhirmu
Tangisku hanya bisa mengiringi kepergian mu
Kesedihanku hanya bisa membayangkan engkau dimandikan
Dibersihkan tiap debu yang menempel di seluruh tubuhmu
Diselimuti kain kafan yang suci
Dan disholati usai shalat jum'at dilakukan
Aku hanya bisa membayangkan itu semua
Isak tangisku tak dapat melakukan apa-apa
Ingin ku memelukmu dan mencium keningmu
Memandang wajah mu dan menatapmu untuk yang terakhir kalinya
Sebelum engkau dimasukkan ke dalam rumah terakhirmu
Hari hari ku yang seharusnya dapat ku isi dengan canda tawa kuisi dengan titisan air mata
Dan pengandaian-pengandaian berharap aku berada disana
Mendampingi dan melihat ibu dimakamkan
Aku ingin mengunjungi mu
Memeluk dan menangisi makam mu
Itupun aku tak mampu
Karena aku tak tau, dimanakah jasadmu
Ia tak mau memberi tahu
Apakah ia marah aku tak ada di sisinya
Atau karena ia tak mau aku lebih bersedih ditinggal oleh mu ibu
Ibu aku merindukan diri mu
Aku merindukan nasehat-nasehatmu
Aku merindukan suara mu
Aku merindukan bercerita padamu
Ibu sudah seperti ibu kandungku
Aku berharap ibu menganggapku seperti anakmu
Aku menyayangimu bu...
Explicitly Me
- Dino
- Jakarta, Indonesia
- height: 168 cm|| weight: 70 kg|| skin color: brown|| eyes color: black|| hair style: curly|| hobby: singing|| sports: basketball, cycling|| fav.food: sup kambing|| fav.drink: sarsi
Senin, 07 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Nice Poem , perasaan penulisnya tercermin dalam tiap kata yang dituliskan, terutama kesedihannya.
Menyadarkan pembaca untuk memerikan cinta, sebelum menyesal saat waktu telah berlalu.
Posting Komentar