Aku adalah manusia biasa yang selalu terpeleset dan salah
Aku dimata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni
Acapkali mendapat cacian dan cercaan halus
Dari orang-orang pandir yang tak berakal
Dan menjadikanku orang bodoh dan tolol
Adalah yang mereka inginkan
Tapi aku harus kuat,
Untuk mendengarkan kritikan, cemoohan dan hinaan mereka
Aku laksana batu cadas,
Tetap kokoh berdiri meski di terpa butiran-butiran
Salju yang mendera setiap saat dan semakin kokoh karenanya
Jika aku merasa terusik atau terpengaruh
Oleh kritikan atau cemoohan mereka
Berarti aku telah meluluskan keinginan mereka
Untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan mereka
Namun,
Aku tak memperdulikan hal itu
Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan
Merupakan penghormatan untuk aku dan
Yang terbaik adalah menjawab dan merespon
Kritikan mereka dengan menunjukan akhlak yang baik
Aku dimata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni
Acapkali mendapat cacian dan cercaan halus
Dari orang-orang pandir yang tak berakal
Dan menjadikanku orang bodoh dan tolol
Adalah yang mereka inginkan
Tapi aku harus kuat,
Untuk mendengarkan kritikan, cemoohan dan hinaan mereka
Aku laksana batu cadas,
Tetap kokoh berdiri meski di terpa butiran-butiran
Salju yang mendera setiap saat dan semakin kokoh karenanya
Jika aku merasa terusik atau terpengaruh
Oleh kritikan atau cemoohan mereka
Berarti aku telah meluluskan keinginan mereka
Untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan mereka
Namun,
Aku tak memperdulikan hal itu
Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan
Merupakan penghormatan untuk aku dan
Yang terbaik adalah menjawab dan merespon
Kritikan mereka dengan menunjukan akhlak yang baik
E #Opis, on my desk
"katakanlah (kpd mrk): matilah kamu karena kemarahanmu itu"
"katakanlah (kpd mrk): matilah kamu karena kemarahanmu itu"
Ali Imran: 119
1 komentar:
ttp semangat ... pantang menyerah, poemnya sedih banget siy..jgn sedih-sedih yah
Posting Komentar